Senin, 26 Agustus 2013

Madrasah Sebagai Alternatif Solusi Pendidikan Nasional



Persepsi masyarakat terhadap madrasah di era modern belakangan ini semakin menjadikan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang unik. Di saat ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, di saat filsafat hidup manusia modern mengalami krisis keagamaan, dan di saat perdagangan bebas dunia makin mendekati pintu gerbangnya, keberadaan madrasah tampak makin dibutuhkan manusia modern.

Terlepas dari berbagai problema yang dihadapi, baik yang berasal dari dalam sistem seperti masalah manajemen, kualitas input, dan kondisi sarana prasarananya, maupun dari luar sistem seperti persyaratan akreditasi yang kaku dan aturan-aturan lain yang menimbulkan kesan madrasah sebagai “sapi perah”, madrasah yang memiliki karakteristik khas yang tidak dimiliki oleh model pendidikan lainnya itu menjadi salah satu tumpuan harapan manusia modern untuk mengatasi keringnya hati dari nuansa keagamaan dan menghindarkan diri dari fenomena demoralisasi dan dehumanisasi yang semakin merajalela seiring dengan kemajuan peradaban teknologi dan materi.

Sebagai jembatan antara model pendidikan pesantren dan model pendidikan sekolah, madrasah menjadi sangat fleksibel diakomodasikan dalam berbagai lingkungan. Di lingkungan pesantren, madrasah bukanlah barang asing karena memang lahirnya madrasah merupakan inovasi model pendidikan pesantren. Dengan kurikulum yang disusun rapi, para santri lebih mudah mengetahui sampai di mana tingkat penguasaan materi yang dipelajari.

Dengan metode pengajaran modern yang disertai audio visual, kesan kumuh, jorok, ortodoks, dan eksklusif yang selama itu melekat pada pesantren sedikit demi sedikit terkikis. Masyarakat metropolitan makin tidak malu mendatangi dan bahkan memasukkan putra-putrinya ke pesantren dengan model pendidikan madrasah. Baik mereka yang sekadar berniat menempatkan putra-putrinya pada lingkungan yang baik (agamis) maupun yang benar-benar menguasai ilmu yang dikembangkan di pesantren tersebut, orang makin berebut untuk mendapatkan fasilitas di sana.

Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo, misalnya, penuh dengan putra-putri konglomerat. Sekali daftar tanpa mikir bayar, lengkap sudah fasilitas didapat. Ma’had Al-Zaitun, yang berlokasi di daerah Haurgeulis (sekitar 30 km dari pusat kota Indramayu), yang baru berdiri 1994, juga telah menjadi incaran masyarakat modern kelas menengah ke atas, bahkan sebagian muridnya berasal dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Dengan demikian, model pendidikan madrasah di lingkungan pesantren telah memiliki daya tawar yang cukup tinggi.

Model-model pondok pesantren modern seperti itu kini telah bermunculan di berbagai daerah. Di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, misalnya, juga ada Pondok Pesantren Darul Amanah yang mengutamakan penguasaan bahasa asing, yakni bahasa Arab dan Inggris. Pondok Pesantren yang didirikan oleh para alumni Pondok Pesantren Modem Gontor Ponorogo pada tahun 1990 itu telah menampung sekitar 1.300 santri (siswa). Di Jawa Barat ada sekolah plus Darrussalam Ciamis, Almasturiyyah Sukabumi, Albasyariyyah Bandung, Tanwiriyyah Cianjur, dan banyak lagi yang lainnya.

Melihat kenyataan seperti itu, tuntutan pengembangan madrasah akhir-akhir ini dirasa cukup tinggi. Pengembangan madrasah di pesantren yang pada umumnya di luar kota dirasa tidak cukup memenuhi tuntutan masyarakat. Oleh karena itu, banyak model pendidikan madrasah bermunculan di tengah kota, baik di kota kecil maupun kota-kota metropolitan. Meskipun banyak madrasah yang berkembang di luar lingkungan pesantren, budaya agama, moral, dan etika agamanya tetap menjadi ciri khas sebuah lembaga pendidikan Islam. Etika pergaulan, perilaku, dan performance pakaian para santrinya menjadi daya tarik tersendiri, yang menjanjikan kebahagiaan hidup dunia akhirat sebagaimana tujuan pendidikan Islam.

Jika merujuk pada teori Benjamin S. Bloom (1956) yang dikenal dengan nama taxonomy of educational objectives, keberhasilan pendidikan secara kuantitatif mencakup tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Meskipun demikian, keberhasilan output (lulusan) pendidikan hanyalah merupakan keberhasilan kognitif. Artinya, anak yang tidak pernah salat pun, jika ia dapat mengerjakan tes PAl (Pendidikan Agama Islam) dengan baik, ia bisa lulus (berhasil), dan jika nilainya baik, ia pun dapat diterima pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Lain halnya dengan outcome (performance) seorang alumnus Madrasah, bagaimanapun nilai rapor dan hasil ujiannya, moral keagamaan yang melekat pada sikap dan perilakunya akan menjadi tolok ukur bagi keberhasilan lembaga pendidikan yang menjadi tempat ia belajar. Karena itulah keberhasilan outcome disebut keberhasilan afektif dan psikomotorik. Bagi lembaga pendidikan “madrasah”, kedua standar keberhasilan (output dan outcome) yang mencakup tiga domain taxonomy of educational objectives tidak dapat dipisahkan.

Di samping mendidik kecerdasan, madrasah juga membina moral dan akhlak siswanya. Itulah nilai plus madrasah dibandingkan sekolah umum yang hanya menekankan pembinaan kecerdasan intelek (aspek kognitif) saja. Dengan demikian, madrasah dapat menjadi solusi dalam sistem pendidikan nasional.

Polosnya Yang Hebat

Adalah riang ktika mereka berlari kesana kemari melewati sela-sela speda mini yang mereka naiki setiap hari

Butut memang…tapi seakan menjadi saksi ketika mereka mengantongi harapan yaitu cita-cita besar penerus negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati ini
Adalah riang ktika mereka berlari kesana kemari melewati sela-sela speda mini yang mereka naiki setiap hari

Dan mereka belum menyadari betapa berat beban yang sebetulnya mereka emban…mulai menjadi kepala rumah tangga hingga menjadi kepala Negara kelak
Aku hanya sedikit memulai gambaran mereka dari sikapnya yang polos, karena senyumnya yang manja dan dan tingkahnya yang memang anak-anak menjadikanku mengharap sebuah asa 
Semoga mereka mampu merangkai asa itu dengan keterbatasannya yang polos
Semoga mereka mampu merajut asa itu dengan kecerdasannya yang bersih
Semoga mereka mampu membidik masa depan dengan ketepatan angannya
Semoga mereka mampu membawa hidupnya dengan ketaatannya beragama
Semoga kemungkinan itu selalu bersamanya yang polos
Semoga….tiba-tiba didekatku sudah berdiri sesosok mungil dengan menenteng kartu tabungannya yang lusuh “pak..pak..”katanya dengan sedikit membuyarkanku dari lamunan
“ooh..!”ya dapa sayang”begitu kadang panggilanku keanak-anak
“mau nabung pak”jawabnya
“oia taruh disitu aja,”ntar nunggu bu nur (teller)

Tak terlalu lama teeet..teeet.teeet.tteeett bel masuk telah berteriak-teriak
Selamat berjuang ya nak…
torehkan warna negri ni dengan tinta emas
agar senyum ibu pertiwi kembali lebar

#a_zam>>alfqieruljahil

Minggu, 25 Agustus 2013

kau yang disana



kemarilah kau didekatku
ktika ikhlasmu menyentuh sanubari bening
kemarilah kau didekatku
ktika gelombang rindumu tk terkoyak
kemarilah kau didekatku
ktika senyummu didekapan ridho
kemarilah kau didekatku
agar harumnya tk kan pudar karenanya
agar sakinah krena mawaddah menjadi rohmah

#ahmad zamroji//faqiiruljahil

kelana bisu


 

Suara itu syarat dg ktidak tauan
Suara itu syarat dg ksdrhanaan
Suara itu syarat dg kpolosan
Suara itu syarat dg intelektual
Suara itu syarat dg kcerdikan
Suara itu bagai pengikat
Suara itu bagai perindu
Suara itu bagai pelantun
Suara itu bagai pelopor
Suara itu bagai pemanis
Tatkala terik membumbung
Tatkala peluh mngucur
Tatkala sejuk menyelimuti
Tatkala riang menyapa
Tatkala kangen meyentuh
Hmm..
Syahdan...
Ktka itu kutemukan yg sbenar2nya

>>a_zam\\faqieruljahil

rindu terbelenggu



dendang hati berkumandang dberanda pnantian
mnyemat untaian kata rindu
seakan mudah tp bgai jarum dtumpukan jerami
biduk itu melambai dg kata smoga
krna rindunya blmlah tmpk dsberang
dentang wkt seakan merambt terlalu cepat
mmbri isyrat tp susah utk dkejar
hingga kantuk menempel trlalu kuat
sampai adzan asharpun tk trkendali
alhmdulillah..
ayo sholat ashar dlu...
Ayo..ayo

Kamis, 15 Agustus 2013

keistimewa cewek



Banyak yang beranggapan bahwa dunia Islam keras terhadap wanita. Islam tidak memberikan hak (emansipasi) kepada wanita seperti hal nya lelaki muslim. Tapi sadarkah kita ? Bahwa sebenarnya Allah Swt. telah mempersiapkan dan memberikan keistimewaan-keistimewaan yang luar biasa bagi para wanita muslimah lebih banyak dibandingkan laki-laki muslim jika kita mengetahuinya. berikut ini hanya beberapa yang saya ketahui dan dapat saya jabarkan, antara lain :

1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W akan hal tersebut,jawab baginda: “Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”

2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 orang lelaki yang soleh.

3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takutkan Allah S.W.T dan orang yang takutkan Allah S.W.T akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya. subhanallah.

4. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari pada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W) di dalam syurga.

6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

7. Daripada Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).

12. Aisyah r.a berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W,siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah S.A.W “Ibunya.”

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T

Subhanallah, begitu luar biasanya nikmat yang dikaruniakan Allah kepada para wanita muslimah. Bahkan itu pun baru sebagian kecil. Maka bersyukurlah wahai wanita muslimah karena Allah telah memuliakan kalian dari pada lelaki muslim.

“maka, nikmat tuhanmu yang mana lagi kah yang kamu dustaka?” (Q.S. Ar-Rahman)

Sekian, semoga bermanfaat .,.,.,.,.

Tanda-tanda Haji Mabrur

Ajaran Islam dalam semua aspeknya memiliki hikmah dan tujuan tertentu. Hikmah dan tujuan ini diistilahkan oleh para ulama dengan maqash...