Butut memang…tapi seakan menjadi saksi ketika
mereka mengantongi harapan yaitu cita-cita besar penerus negeri yang kaya akan
keanekaragaman hayati ini
Adalah riang ktika mereka berlari kesana kemari
melewati sela-sela speda mini yang mereka naiki setiap hari
Dan mereka belum menyadari betapa berat beban
yang sebetulnya mereka emban…mulai menjadi kepala rumah tangga hingga menjadi
kepala Negara kelak
Aku hanya sedikit memulai gambaran mereka dari
sikapnya yang polos, karena senyumnya yang manja dan dan tingkahnya yang memang
anak-anak menjadikanku mengharap sebuah asa
Semoga mereka mampu merangkai asa itu dengan
keterbatasannya yang polos
Semoga mereka mampu merajut asa itu dengan
kecerdasannya yang bersih
Semoga mereka mampu membidik masa depan dengan
ketepatan angannya
Semoga mereka mampu membawa hidupnya dengan
ketaatannya beragama
Semoga kemungkinan itu selalu bersamanya yang
polos
Semoga….tiba-tiba didekatku sudah berdiri
sesosok mungil dengan menenteng kartu tabungannya yang lusuh “pak..pak..”katanya
dengan sedikit membuyarkanku dari lamunan
“ooh..!”ya dapa sayang”begitu kadang
panggilanku keanak-anak
“mau nabung pak”jawabnya
“oia taruh disitu aja,”ntar nunggu bu nur (teller)
Tak terlalu lama teeet..teeet.teeet.tteeett bel
masuk telah berteriak-teriak
Selamat berjuang ya nak…
torehkan warna negri ni dengan tinta emas
agar senyum ibu pertiwi kembali lebar
#a_zam>>alfqieruljahil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar